Menurut siaran pers dari Coherent Market Insights, pasar sistem manajemen baterai (BMS) diperkirakan akan mengalami kemajuan signifikan dalam teknologi dan penggunaan dari tahun 2023 hingga 2030. Skenario saat ini dan prospek pasar di masa mendatang menunjukkan prospek pertumbuhan yang menjanjikan, didorong oleh beberapa faktor, termasuk meningkatnya permintaan kendaraan listrik (EV) dan sistem penyimpanan energi terbarukan.
Salah satu pendorong utama pasar BMS adalah meningkatnya popularitas kendaraan listrik di seluruh dunia. Pemerintah di seluruh dunia sedang menggalakkan penggunaan kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon dan memerangi perubahan iklim. Untuk memastikan keamanan dan efisiensi kendaraan listrik, sistem manajemen baterai yang tangguh sangatlah penting. BMS membantu memantau dan mengoptimalkan kinerja masing-masing sel, memastikan umur pakainya, dan mencegah thermal runaway.
Selain itu, meningkatnya penggunaan sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin juga telah meningkatkan permintaan BMS. Seiring meningkatnya ketergantungan pada sumber energi terbarukan, sistem penyimpanan energi yang efisien dibutuhkan untuk menstabilkan intermittensi sumber energi ini. BMS memainkan peran penting dalam mengelola dan menyeimbangkan siklus pengisian dan pengosongan baterai, sehingga memaksimalkan efisiensi energinya.
Kemajuan teknologi di pasar BMS meningkatkan kinerja dan fungsionalitas. Pengembangan sensor canggih, protokol komunikasi, dan algoritma perangkat lunak telah meningkatkan akurasi dan keandalan BMS. Kemajuan ini memungkinkan pemantauan kesehatan baterai, status pengisian daya, dan kondisi kesehatan secara real-time, yang memungkinkan pemeliharaan proaktif dan memperpanjang masa pakai baterai secara keseluruhan.
Selain itu, integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (ML) dalam BMS telah semakin merevolusi kemampuannya. Sistem BMS berbasis AI ini dapat memprediksi kinerja baterai dan mengoptimalkan penggunaannya berdasarkan berbagai faktor seperti kondisi cuaca, pola berkendara, dan kebutuhan jaringan listrik. Hal ini tidak hanya meningkatkan kinerja baterai secara keseluruhan, tetapi juga meningkatkan pengalaman pengguna.
Pasar BMS sedang menyaksikan peluang pertumbuhan yang sangat besar di berbagai wilayah geografis. Amerika Utara dan Eropa diperkirakan akan mendominasi pasar berkat kehadiran produsen kendaraan listrik besar dan infrastruktur energi terbarukan yang canggih. Namun, kawasan Asia-Pasifik diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang signifikan selama periode perkiraan. Penjualan kendaraan listrik melonjak di kawasan ini, terutama di negara-negara seperti Tiongkok dan India yang sedang gencar mempromosikannya.
Meskipun prospeknya positif, pasar BMS masih menghadapi beberapa tantangan. Tingginya biaya BMS dan kekhawatiran akan keamanan serta keandalan baterai menghambat pertumbuhan pasar. Lebih lanjut, kurangnya regulasi standar dan interoperabilitas antar platform BMS dapat menghambat ekspansi pasar. Namun, para pemangku kepentingan industri dan pemerintah secara aktif mengatasi masalah ini melalui kolaborasi dan kerangka regulasi.
Singkatnya, pasar sistem manajemen baterai diperkirakan akan mencapai kemajuan teknologi dan perluasan penggunaan yang signifikan dari tahun 2023 hingga 2030. Meningkatnya popularitas kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi terbarukan, serta inovasi teknologi, mendorong pertumbuhan pasar. Namun, tantangan terkait biaya, keamanan, dan standardisasi perlu diatasi untuk memaksimalkan potensi pasar. Seiring dengan kemajuan teknologi dan kebijakan pendukungnya, pasar BMS diperkirakan akan memainkan peran penting dalam transisi menuju masa depan energi yang berkelanjutan dan bersih.
Waktu posting: 28-Sep-2023




